ASAL MULA BAHASA INDONESIA DAN
PERKRMBANGANNYA
sebelum kita membahas lebih lanjut
tentang asal mula bahasa indonesia dan perkrmbangannya terlrbih dahulu kita
harus mengetahui apakah sebenarnya depenisi dari bahasa itu sendiri baik
pengertian bahsa secara umum maupun pengertian atau defenisi bahasa menurut
para ahli tapi kita tidak akan membahas semuanya .
1. PENGERTIAN BAHASA
Bahasa adalah sistem lambang bunyi
ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa
menurut para ahli:
# BILL ADAMS
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif
# WITTGENSTEIN
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis
# FERDINAND DE SAUSSURE
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain
Bila dilihat dari
beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas,
kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana
definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh
setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati
bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Dan sebagai alat komunikasi ,
bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.
A . ASAL MULA BAHSA INDONESIA
Bahasa Indonesia
mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa
Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh
sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa
persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu
bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu
merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun
bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting.
Deklarasi Sumpah
Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa
Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa
sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan
bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya
sebagai bangsa.
Pada tahun 1930-an
muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa
pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun
1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan
tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai
istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran
genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan
tersebut.
Bahasa Indonesia diresmikan pada
kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis
yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia
adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Fonologi dan tata bahasa dari bahasa
Indonesia cukuplah mudah, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat
dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di sekolah di Indonesia.
A.1. AWAL PENCIPTAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI
DIRI BANGSA
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati
diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana,
pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno
tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas
pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari
Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau
.
A.2. ALASAN BAHASA MELAYU RIAU DI
PILIH SEBAGAI BAHASA PEMERSATU NEGARA REVUBLIK INDONESIA
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa
persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku
bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang
merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
2. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari
dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan
kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat,
ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat
menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
3. Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan
bukan Bahasa Melayu Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta
(Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari
Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh
Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling
sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke,
ataupun dari bahasa lainnya.
4. Pengguna bahasa Melayu bukan hanya
terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain
Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih
dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa
persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan
Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara
jiran di Asia Tenggara.
A.3. FUNGSI BAHSA
Fungsi
utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau
sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
Tetapi, bahasa
pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan
pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
a.untuk tujuan praktis: mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b.untuk tujuan
artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-
indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c.sebagai kunci
mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan
filologis)
A.3,1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHAS
INDONESIA
Sebagaimana kita
ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal
28Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai
dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa
negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud
dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang
nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa
adalah nilai pemakaian bahasa tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.
1. Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah
sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai
latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
2. Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1.bahasa resmi negara,
1.bahasa resmi negara,
2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga
pendidikan,
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan,
dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
A.3,2 PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTEKS ILMIAH
Dalam tulisan ilmiah,
bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai
hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu
pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan
tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis
karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi,
tesis, dan disertasi.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan
hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara
lain :
• Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan
ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang
distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan
kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
• Dalam hal penulisan kata. Baik
kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang,
maupun gabungan kata.
• Dalam penggunaan partikel lah,
kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis
terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan
pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun,
ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
• Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa.
Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan
fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas
ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan
ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis
takbaku.
• Dalam penulisan Singkatan dan
Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti
tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri
atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda.
Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN
KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim
nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas
Iwapi Kowani.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang
Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat
dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika
beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon
mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
• Dalam pemakaian tanda baca.
Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik
koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik (“), tanda garis
miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (‘).
• Dalam pemakaian imbuhan, awalan,
dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus
memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai
faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan
kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus
memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita
sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar
atau pembaca.
B. PERKRMBANGAN BAHASA INDONESIA
Berbicara
mengenai Bahasa Indonesia tentunya tak bisa terlepas dari asal usul Bahasa
Indonesia itu sendiri, apabila merunut ke belakang, Bahasa Indonesia
berakar dari rumpun Bahasa Melayu yang akhirnya mengalami perkembangan seiring
dengan adanya pengukuhan secara resmi Bahasa Indonesia pada saat peristiwa
Sumpah Pemuda tepat pada 28 Oktober 1928. Peristiwa tersebut secara langsung
mengantarkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Indonesia.
Bahasa Indonesia
sendiri mulai mengalami masa perkembangannya pada masa pemerintahan Orde Lama
yang ditandai dengan adanya bentuk ejaan lama seperti rangkaian dj, tj, oe,dan
bentuk lain ejaan lama. Di samping kemunculan ejaan lama, perkembangan Bahasa
Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemunculannya para sastrawan Indonesia, mulai
dari sastrawan angkatan 45, balai pustaka, hingga sastrawan-sastrawan muda yang
saat ini mulai bermunculan.
Terkait dengan
sedikit ulasan sebelumnya, perkembangan Bahasa Indonesia dewasa ini berkembang
sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya menimbulkan dampak positif,
dampak negatifnya pun ada. Berkembangnya bahasa pergaulan yang saat ini mulai
bermunculan mempengaruhi bentuk baku dari Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan
Yang disempurnakan(EYD) pun mulai terlupakan. Masyarakat merasa lebih nyaman
berkomunikasi menggunakan bahasa yang dikenal dengan Bahasa Gaul. Mereka bahkan
merasa tak mengikuti perkembangan jaman apabila tidak bisa berbicara
dengan bahasa gaul tersebut, selain itu, kemunculan bahasa pergaulan itu
memberikan efek domino terhadap munculnya bahasa-bahasa baru yang tentunya
menyimpang dan menyalahi bentuk EYD itu sendiri. Bahasa-bahasa itu antara lain
bahasa komunikasi yang digunakan oleh sebagian komunitas, golongan bahkan
perkumpulan tertentu. Sebagai contoh bahasa yangdigunakan oleh para waria yang
sangat khas kita dengar.
B.1 PERKRMBANGAN BAHASA DI ZAMAN MODEREN
Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang hidup, mengapa demikian?karena bahasa Indonesia
terus menghasilkan kata-kata baru
dari penyerapan bahasa daerah dan bahasa asing. Berikut ini merupakan
tabel kata serapandari bahasa daerah dan bahasa asing
Walaupun banyak kata-kata bahasa asing yang terdapat dalam bahasaIndonesia
tetapi kata-kata tersebut telah disahkan
oleh Pusat Bahasa sebagaikata-kata bahasa Indonesia. Namun pada
zaman modern sekarang banyak penyalahgunaan bahasa asing yang
sebenarnya tidak kita ketahui arti dari katatersebut. Selain itu
penggunaan kata-kata yang tidak baku seperti loe, gue,dan
ngapain, yang sering dipergunakan oleh remaja saat ini
menyebabkankurangnya minat para
remaja menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik.Sebaliknya banyak warga negara asing yang tertarik untuk mempelajari bahasa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar