Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt, karena
dengan rahmat dan perkenaan-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga-Nya, para sahabat-Nya, dan kepada kita selaku
umat-Nya. Makalah ini disusun dengan maksud memenuhi salah satu tugas persyaratn sebelum menjadi mahasiswa “STIKES
YASINDA INDRAMAYU”,.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
bagi semua pihak yang membacanya.
indramayu,16 september 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan masalah
1.3
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Catrizine
2.2 farmakologi
Catrizine
2.3 Dosis dan
Pemberian Obat Catrizine
2.4 Indikasi
2.5 Berbagai
Macam Nama Obat dan Perusahaan Catrizine
BAB III KESIMPULAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
latar
belakang
Antihistanin adalah zat-zat yang
dapat mengurangi atau menghalangi efek histanin terhadap tubuh dengan jalan
memblok reseptor histamin.
Alergi dan penyebabnya alergi
merupakan suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang di sebabkan zat-zat yang tidak
berbahaya, alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya
pada orang normal tidak menimbulkan reaksi.
1.2
Rumusan
masalah
Apa itu catrizine?
Bagaimana dosis serta pemakaian obatnya?
Apa efek samping dari catrizine?
1.3
Tujuan
Penulisan makalah ini di antaranya untuk mengetahui
apa yang di maksud dengan catrizine, cara pemakaian obat catrizine, serta
mengetahui apakah apa efek sampingnya. Tetapi selain hal tersebut makalah ini
juga di ajukan guna memenuhi persyaratan untuk menjadi mahasiswa baru di kampus
“STIKES YASINDA INDRAMAYU”.
BAB II
2.1Obat Alergi Cetirizine
Cetirizine adalah obat antialergi generasi terbaru
dengan bahan aktif Cetirizine
Dihidroklorida, terbukti lebih nyaman dan menguntungkan karena
tak menimbulkan efek
mengantuk sehingga tak
mengganggu aktivitas
pasien. Generasi pertama
seperti golongan CTM dan difenhidramin biasanya menimbulkan
rasa kantuk yang
hebat serta memiliki dampak kurang
nyaman pada pasien
seperti jantung berdebar -
debar.
Sedangkan antihistamin generasi
kedua seperti cetirizine
dan azelastine
memiliki efek kantuk
yang rendah pada
dosis anjuran, tidak
menimbulkan rasa berdebar - debar
dan penggunaannya cukup sekali sehari. Berbeda dengan
antihistamin generasi pertama, antihis tamin generasi terbaru
umumnya bersifat mengurangi efek
sedasi (rasa kantuk) dan
sebagian lagi bersifat
anti-inflamasi ringan.
Cetirizine di HCL
yang
merupakan antihistamin generasi
kedua lebih sedikit menimbulkan
efek sedative pada pasien dibandingkan generasi pertama. Selain
efek sedative hebat,
antihistamin generasi pertama
seperti CTM dan difenhidramin
juga menimbulkan rasa
berdebar - debar.
Cetirizine di
HCL mampu menurunkan
gejala mayor rinitis
alergi seperti hidung berair,
bersin ,hidung gatal, mata
berair lebih besar
secara bermakna dibandingkan dengan
loratadin dan plasebo. Efek
cetirizine pada penderita urtikaria
idiopatik kronik, pemberian cetirizine dibandingkan dengan loratadine pemberian selama 14
hari.
Ternyata cetirizine menurunkan
gejala urtikaria berupa bentol-bentol kemerahan
lebih besar dibandingkan
dengan loratadin. Pengurangan bentol-bentol
dengan cetirizine mencapai
95%, dibandingkan 70% dengan loratadine. Sedangkan kemerahan
berkurang 90% pada penerima
cetirizine dibandingkan 62 %
pada penerima loratadine.
Cetirizine relatif aman
diberikan dalam jangka panjang, mengingat obat antihistamin diberikan
jika diperlukan saja. Namun, untuk kasus
urtikaria kronis, pemakaian obat
jangka panjang dievaluas i setiap 3-6
bulan sekali. Kadang, untuk urtikaria antihistamin H1 seperti cetirizine
dikombinasikan dengan antihistamin H2.
Di Amerika
Serikat dan Kanada, cetirizine seperti Zyrtec dan Reactine adalah paling
sukses sebagai produk non-makanan tahun 2008, menghasilkan penjualan $
315.900.000. Hal ini juga tersedia sebagai obat generik. Di Australia dan
Selandia Baru, Zyrtec tersedia di apotek dan di cetirizine Inggris bisa dijual
dalam jumlah terbatas di outlet apapun dan di supermarket. Pada 2009, Jerman
membuat obat generik banyak mengandung cetirizine tersedia di apotek tanpa
resep. Norwegia, Swedia, Finlandia, Polandia dan Israel juga mengakui
cetirizine sebagai obat bebas. Di India, dijual dengan obat
bebas merek-nama “CTZ” (sebelumnya disebut “Cetzine”), meskipun tetap
diklasifikasikan sebagai H.
2.2 farmakologi catrizine
FARMAKOLOGI Cetirizine
|
v Cetirizine
melintasi penghalang darah – otak hanya
sedikit, mengurangi efek samping
umum obat penenang
dengan antihistamin yang lebih
tua. Hal ini
juga telah terbukti
dapat menghambat
kemotaksis eosinofil dan
LTB4 rilis. Pada
dosis 20 mg, Boone
dkk menemukan bahwa
hal itu menghambat
ekspresi VCAM-1 pada pasien
dengan dermatitis atopik.
Enansiomer levorotary dari cetirizine,
yang dikenal sebagai
levocetirizine, adalah
bentuk yang lebih aktif.
|
v L-stereoisomer, levocetirizine (atas)
dan D-stereoisomer dari cetirizine.
|
v Interleukin 6 dan
interleukin 8 telah
terbukti meningkat pada sindrom gangguan
pernapasan akut. Cetirizine
mengandung L-dan
D-stereoisomer. Secara kimia, levocetirizine adalah
aktif L-enansiomer dari cetirizine.
Dalam penelitian terbaru
dari sel epitel saluran napas.
Berikut
diamati: Levocetirizine menghambat
produksi molekul adhesi
antar sel ICAM-1
dan sekresi interleukin (IL) -6
dan IL-8, yang mungkin
memiliki efek menguntungkan pada
perubahan patofisiologis
yang berkaitan dengan
manusia rhinovirus (HRV) infeksi. Pengobatan
Levocetirizine menghambat peningkatan HRV diinduksi dalam
ICAM-1 tingkat mRNA
dan protein, serta ekspresi HRV-induced IL-6
dan IL-8 mRNA
dan tingkat protein.
Titer virus, yang
diukur dengan budaya
di MRC-5 sel, berkurang levocetirizine. Levocetirizine pengobatan juga mengurangi nuklir
peningkatan faktor-kappa B (NF-kB)
ekspresi dilihat dengan infeksi
HRV. Levocetirizine menghambat ekspresi Pulsa seperti
mRNA reseptor 3 (TLR3)
dan tingkat protein.
Tecetirizine menghambat replikasi
HRV dan HRV
di induksi upregulation,
ICAM-1 IL-6, dan IL-8, TLR3
ekspresi dan aktivasi NF-kB. Hasil
studi ini menunjukkan levocetirizine yang
mungkin memiliki aplikasi
klinis terhadap pengobatan peradangan saluran
napas yang disebabkan oleh
infeksi HRV.
|
v Farmakokinetik:
Dalam studi
pemberian 10 mg tablet ,
sekali sehari selama
10 hari, tingkat serum
rata-rata puncak 311 ng/ mL. Puncak
level darah untuk 0,3 ug/ml
dicapai antara 30- 60
menit setelah pemberian Cetirizine
10 mg. Waktu paruh
plasma kira-kira 11 jam.
Absorpsi sangat konsisten
pada semua subjek.
v Efek
metabolik cetirizine yang
tersisa dalam sistem
untuk maksimal 21 jam sebelum
dibuang, eliminasi rata –rata hidup adalah 8 jam.
Sekitar 70% dari
obat tersebut diekskresi atau dikeluarkan melalui
buang air kecil,
yang setengah diamati sebagai senyawa
cetirizine tidak berubah.
Lain 10% diekskresikan. Pengeluaran melalui
ginjal 30 ml/menit
dan waktu paruh ekskresi
kira-kira 9 jam.
Cetirizine terikat kuat pada protein
plasma.
|
2.3 Dosis dan
Pemberian catrizine
- Dewasa dan anak usia diatas 12 tahun : 1 tablet 10 mg, 1x kali sehari.
- Penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal : dosis sebaiknya dikurangi menjadi ½ tablet sehari.
- Kejadian mengantuk telah dilaporkan pada beberapa pasien yang mengkonsumsi Cetirizine; oleh karena itu hati-hati bila mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin. Penggunaan Cetirizine bersamaan dengan alkohol atau depresan sistem saraf pusat lainnya, sebaiknya dihindari karena dapat terjadi peningkatan penurunan kewaspadaan dan kerusakan sistem saraf pusat.
- Penelitian dengan diazepam dan cimetidine menunjukkan kejadian interaksi obat. Sama seperti antihistamin lain, disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
- OVER DOSIS : Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabila terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
- Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (25 – 30<sup>o</sup>C) dan terlindung dari cahaya.
- Pemberian decongestan tetes maupun semprot, sebaiknya tidak melebihi 5-7 hari untuk menghindari rinitis medikamentosa. Dekongestan oral sering dikombinasikan dengan antihistamin, tetapi sebaiknya tidak diberikan pada penderita penyakit hipertensi dan jantung. Kortikosteroid nasal bisa diberikan pada penderita rinitis yang disertai hidung tersumbat dan pemakaian jangka panjang. Obat-obat lain yang diberikan pada rinitis alergi adalah ipratropium bromida, natrium kromolin, dan antagonis lekotrin.
- Sediaannya saat ini terdiri dari kapsul yang mengandung cetirizine dihidroklorida 10 mg. Obat ini juga tersedia dalam bentuk sirup kemasan botol 60 ml, setiap 5 ml sirup mengandung cetirizine dihidroklorida 5 mg.
- Bentuk kunyah, non-kunyah, dan sirup cetirizine sama-sama diserap secara cepat dan efektif, dengan makanan diserap teliti mempengaruhi tingkat penyerapan yang menghasilkan kadar serum puncak satu jam setelah pemberian
- Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuktidak mengkonsumsi alkohol.
- Seperti banyak obat antihistamin lainnya, cetirizine yang umumnya diresepkan dalam kombinasi dengan pseudoefedrin hidroklorida, dekongestan. Kombinasi ini dipasarkan dengan menggunakan nama merek yang sama seperti cetirizine dengan “-D” akhiran (Zyrtec-D, Virlix-D, dll) Sebelumnya hanya tersedia dengan resep, Zyrtec pada November 2007 menjadi tersedia over-the-counter di Amerika Serikat, seperti yang dilakukan Zyrtec-D di kebanyakan negara.
2.4 INDIKASI
INDIKASI
|
1.
Pengobatan rhinitis alergi menahun
ataupun musiman, dan urtikaria idiopatik kronik.
|
2.
Indikasi utama cetirizine adalah
untuk demam dan alergi lainnya. Karena gejala gatal-gatal dan kemerahan dalam
kondisi ini disebabkan oleh histamin yang bekerja pada reseptor H1, memblokir
reseptor sementara mengurangi gejala-gejala.
|
3.
Infeksi rhinovirus Interleukin 6 dan interleukin 8
telah terbukti meningkat pada sindrom gangguan pernapasan akut. Cetirizine
mengandung L-dan D-stereoisomer. Secara kimia, levocetirizine adalah aktif
L-enansiomer dari cetirizine. Dalam penelitian terbaru dari sel epitel saluran
napas berikut diamati: Levocetirizine menghambat produksi molekul adhesi
antar sel ICAM-1 dan sekresi interleukin (IL) -6 dan IL-8, yang mungkin
memiliki efek menguntungkan pada perubahan patofisiologis yang berkaitan
dengan manusia rhinovirus (HRV) infeksi. Pengobatan Levocetirizine menghambat
peningkatan HRV diinduksi dalam ICAM-1 tingkat mRNA dan protein, serta
ekspresi HRV-induced IL-6 dan IL-8 mRNA dan tingkat protein. Titer virus,
yang diukur dengan budaya di MRC-5 sel, berkurang levocetirizine. Levocetirizine
pengobatan juga mengurangi nuklir peningkatan faktor-kappa B (NF-kB) ekspresi
dilihat dengan infeksi HRV. Levocetirizine menghambat ekspresi Pulsa seperti
mRNA reseptor 3 (TLR3) dan tingkat protein. Temuan ini menunjukkan bahwa,
dalam HNEC dan A549 sel, levocetirizine menghambat replikasi HRV dan HRV
diinduksi upregulation, ICAM-1 IL-6, dan IL-8, TLR3 ekspresi dan aktivasi
NF-kB. Hasil studi ini menunjukkan levocetirizine yang mungkin memiliki
aplikasi klinis terhadap pengobatan peradangan saluran napas yang disebabkan
oleh infeksi HRV
|
4.
Infeksi pernapasan disebabkan sitokin sekunder untuk
sindrom gangguan pernapasan akut juga bisa secara teoritis menguntungkan.
|
5.
Penyakit Kimura , penggunaan Cetirizine
efektif dalam mengobati gejala penyakit Kimura, yang kebanyakan terjadi pada
pria muda Asia, mempengaruhi kelenjar getah bening dan jaringan lunak kepala
dan leher dalam bentuk tumor seperti luka.
|
6.
Sifat cetirizine itu menjadi efektif baik dalam
pengobatan pruritus (gatal) dan sebagai agen anti-inflamasi membuatnya cocok
untuk pengobatan dari pruritus yang terkait dengan lesi
|
7.
Dalam sebuah studi tahun 2005., American College of
Rheumatology dilakukan perawatan awalnya menggunakan prednison, diikuti
dengan dosis steroid dan azathioprine, omeprazol, dan kalsium dan vitamin D
selama dua tahun. Kondisi kulit pasien mulai membaik dan kulit lesi
berkurang. Namun, ada gejala hirsutisme cushingoid dan diamati sebelum pasien
telah dihapus dari penggunaan steroid dan ditempatkan pada 10 mg / hari cetirizine
untuk mencegah lesi kulit
|
8.
Baik untuk pengobatan pruritus berhubungan
dengan lesi tersebut asymptomatically, kulit pasien lesi menghilang setelah
pengobatan dengan cetirizine, darah eosinofil jumlah menjadi normal, efek
kortikosteroid dan remisi mulai dalam waktu dua bulan. Penghambatan
eosinofil dapat menjadi kunci untuk pengobatan penyakit Kimura karena peran
eosinofil, bukan sel-sel lain berkaitan dengan lesi kulit.
|
Kontra Indikasi :
- Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap kandungan dalam obat.
- Wanita menyusui, karena kandungan aktif cetirizine diekskresi pada air susu ibu.
Efek samping
Ada beberapa laporan terjadinya efek
samping ringan dan sementara, misalnya
- Kekeringan pada mulut, hidung dan tenggorokan
- Pusing
- Retensi urin
- Penglihatan kabur
- Mimpi buruk
- Sakit perut
- Pada beberapa individu terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema.
- Penelitian dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk. Walaupun demikian, adanya efek terhadap system syaraf pusat telah diamati pada beberapa individu penderita, karenanya hati-hati bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin.
- Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi.
2.5 Berbagai macam nama obat dan perusahaan catrizine.
Nama merek
|
Perusahaan
|
Harga
|
Betarhin
|
Mahakam
Beta Farma
|
Tablet 10
mg x 20′s (Rp60.000)Sirup 60 mL x 1′s (Rp33.000)
Oral drop
30 mL x 1′s (Rp36.000)
|
Cerini
|
Sanbe
|
Kaplet 10
mg x 2 x 10′s (Rp53.300)
|
Cetinal
|
Kalbe farma
|
Tablet
kunyah 10 mg x 3 x 10′s (Rp130000)
|
Cetirizine
OGB
|
Kimia Farma
|
Tablet 10
mg x 3 x 10′s (Rp13.200)
|
Cetrixal
|
Sandoz
|
Tablet 10
mg x 5 x 10′s (Rp133.000)
|
Cetrol
|
Solas
|
Kaplet 10
mg x 5 x 10′s (Rp132.400)
|
Estin
|
Gracia
Pharmindo
|
Tablet 10
mg x 2 x 10′s (Rp50.000)Sirup
5 mg/5 mL x
60 mL x 1′s (Rp30.000)
Oral drop
10 mg/1 mL x 10 mL x 1′s (Rp37.000)
|
Falergi
|
Fahrenheit
|
Tablet 10
mg x 60′s (Rp150000)Oral drop 10 mg/1 mL x 20 mL x 1′s (Rp45000)
|
Histrin
|
Ferron
|
Tablet 5 mg
x 30′s (Rp110000) 10 mg x 3 x 10′s (Rp150000)Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x
1′s (Rp37950)
Oral drop
10 mg/1 mL x 20 mL x 1′s (Rp47800)
|
Incidal OD
|
Bayer
Schering Pharma
|
Kapsul 10
mg x 5 x 10′s (Rp97.000)Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s (Rp27.000)
|
Intrizin
|
Interbat
|
|
Lerzin
|
Ifars
|
Kapsul 10
mg x 5 x 10′s (Rp57200)Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s (Rp11484)
|
Nichorizin
FM
|
Nicholas
|
10 tab: (Fast-Melt)
10 mg x 2 x 10′s (Rp86000)5 kaspul Fast-Melt) 5 mg x 2 x 10′s (Rp50000)
|
Ozen
|
Pharos
|
Tablet 10
mg x 30′s (Rp122100)Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s (Rp49500)
Oral drop
10 mg/1 mL x 12 mL x 1′s (Rp56210)
|
Rinocet
|
Meprofarm
|
Sirup 5
mg/5 mL x 60 mL x 1′s (Rp45000)
|
Risina
|
Tempo Scan
Pacific
|
Tablet 10
mg x 2 x 10′s (Rp43700)Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s (Rp27000)
|
Ritez
|
Dexa Medica
|
Tablet 10
mg x 3 x 10′s (Rp69000)Sirup 5 mg/5 mL x 60 mL x 1′s (Rp37950)
|
Rydian
|
Guardian
Pharmatama
|
|
Ryvel
|
Novell
Pharma
|
|
Ryzen
|
UCB Pharma
|
|
Ryzicor
|
Pharmacore
|
|
Ryzo
|
Soho
|
|
Tiriz
|
Lapi
|
|
Zenriz
|
Pyridiam
|
BAB III
KESIMPULA
Pada dasarnya catrizine ialah obat alergi generasi kedua yang cukup aman
tanpa efek samping yang menyebabkan kantuk.Cetirizine di
HCL mampu menurunkan
gejala mayor rinitis
alergi seperti hidung berair,
bersin ,hidung gatal, mata
berair lebih besar
secara bermakna dibandingkan dengan
loratadin dan plasebo.
Efek
cetirizine pada penderita urtikaria
idiopatik kronik, pemberian cetirizine dibandingkan dengan loratadine pemberian selama 14
hari.
Cetirizine relatif aman
diberikan dalam jangka panjang, mengingat obat antihistamin diberikan
jika diperlukan saja. Namun, untuk kasus
urtikaria kronis, pemakaian obat
jangka panjang dievaluas i setiap 3-6
bulan sekali. Kadang, untuk urtikaria antihistamin H1 seperti
cetirizine dikombinasikan dengan
antihistamin H2.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar