Senin, 19 Oktober 2015

contoh surat undangan sederhana

MADRASAH DTA AL-FURQON
PANJALIN KIDUL SUMBERJAYA MAJALENGKA
Sekretariat:Karang anyar Panjalin kidul Kec. Sumberjaya Kab. Majalengka
 


Nomor                              : 01/MDTA/AL-FURQON/I/2015
Lampiran          : 1
Hal                       :UNDANGAN

                              Kepada Yth.
                              Bpk / ibu Wali murid
                              Di
                              Tempat 


                              Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera teriring Do’a kami sampaikan, semoga kita Semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Serta diberkahi dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, Amin.         Sehubungan akan di adakannya acara peringatan HARI BESAR ISLAM maka, kami pengurus Madrasah Al-furqon mengundang bapak beserta ibu wali murid untuk hadir pada :

Hari                       :  selasa  malam rabu
Tanggal             : 13  oktober 2015
Waktu                  : 17.00 s.d selesai
Tempat                : halaman masjid al- Furqon
Demikian  dari kami, atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih

                              Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



                                                                                                                                       Karang Anyar, 12 okt 2015

               Kepala madrasah                                                                                                      Sekertaris


Ust.  Ahmad Zakaria                                                                                                Ust.A  rizki Sunandi

Susunan acara  1 muharom

waktu
Keterangan
17.00 s.d  18.00
Pementasan anak anak
18.00 s.d
Do’a akhir tahun bersama
Ba’da maghrib
Do’a awal tahun bersama
18.30 – 19.00
Tahlil bersama
19.00 - 30
Salat isya berjama’ah
19.30- 20.30
Pawai ta’aruf mdta al-furqon
20.30 s.d
Marhaban bersama Rebbana  PONPES ASSANUSI


Sabtu, 17 Oktober 2015

TEKS SUNGKEMAN KEPADA ORANG TUA

NASKAH SUNGKEMAN
 Terima kasih ya Allah, Engkau telah berikan aku ayah dan ibuku.Terima kasih ya Allah, hingga hari ini aku masih bisa menatap wajahnya yang senantiasa dipenuhi kasih sayang dan kerinduan, masih bisa menatap matanya yang penuh cinta dan pengorbanan.Kabulkanlah doa-doa ayah dan ibu, yang tiada henti dan tiada lelah meminta agar anak-anaknya menjadi anak yang soleh, berbakti, dan menyenangkan hati.Jadikanlah ayah dan ibu kami penghuni surga-Mu.Sayangi ayah dan ibu kami sebagaimana mereka telah menyayangi kami sewaktu kami kecil. ALLAHUMMAGHFIRLI WALIWALIDAYYA WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SOGHIROO. Ayah, ibu,Terimalah permintaan maaf anakmu. Sebanyak itu bukti kasih sayangmu kepada kami, sebanyak itu pula salah dan dosa kami padamu ayah dan ibu.Ø  Pandangan mata yang sinis, penuh kebencian, jika ada satu saja permintaan kami yang tidak engkau kabulkan.
Ø  Kata-kata yang tajam mengiris hati, untuk membalaskan kekesalan, melampiaskan kedongkolan kami kepadamu.
Ø  Kami tidak acuhkan permintaan tolongmu, suruhan-suruhanmu, nasihat-nasihatmu.
Ø  Caci maki dan doa-doa keburukan memenuhi dada kami  jika ada yang tidak kami senangi darimu.
 Inikah balasan dari derita ibu mengandung dan melahirkan. Inikah balasan dari memberi makan......, pakaian......., merawat........, membesarkan........., dan menyekolahkan.Andai diri ini tak pernah dilahirkan.........., mungkin lebih baik bagimu.Ya Allah.......,
Balaslah tiap tetes air mata yang jatuh dari pipi ibu dengan permata-permata mulia di surga-Mu.Ya Allah........,
Timbanglah tiap tetesan keringat ayah dengan timbangan yang lebih berat dari bumi dan seluruh isinya. Ampun ayah, ampun ibu,Cukupkah air mata penyesalan ini sebagai tebusan dosa dan salah selama ini. Kami bersimpuh di pangkuanmu......., menghinakan diri yang tak berarti.Biarlah kami binasa......., hancur berkeping-keping menjadi debu......, jika air mata dan permintaan maaf kami tidak mampu lagi melembutkan hati ayah dan ibu. Ayah........., ibu..........,Ini kami....., buah hati yang selalu engkau ayomi. Masihkah bisa kami dapat dan rasakan mata air kasih sayang itu setelah semua salah dan dosa yang kami lakukan.Ayah......, ibu.......,Hari ini penghuni langit, dan penghuni bumi, jadi saksi.Ampunilah kami ayah.Ampunilah kami ibu.Ampuni semua salah dan dosa kami.Terima kasih telah merawat, membesarkan, mendidik kami hingga hari ini. Ibu, relakanlah air mata sucimu demi melepaskanku. Ayah, tegarkanlah hatimu demi melepasku .Tetap doakan kami agar menjadi anak yang solehah, berguna, dan bisa mengamalkan ilmu yang telah engkau berikan kepada kami, serta mampu menjalani kehidupan yang penuh dengan rintangan ini. Ya Allah, ampuni dosa ayah dan ibu, sebesar dan seberat apa pun dosa itu.Ya Allah, selamatkan ayah dan ibu dari azab neraka, dan masukkan ke surga-Mu.Ampunkan juga dosa-dosa guru-guru kami yang telah mendidik kami dengan sepenuh hati. Lapangkan rizkinya, solehkan anak-anaknya.KUMPULKAN KAMI SEMUA kelak  di SURGA. AMIIIN.                            Anakku.......,Buah hati belahan jantung.Obat letih pelerai demam.Sejak dulu engkau ku timang.Sungguh besar harapan ayah dan ibu kalau engkau besar nanti, engkau akan menjadi anak yang solehah, santun pada orang tua, membawa kemaslahatan di mana pun engkau berada. Kami khawatir kalau harapan-harapan ini tidak terwujud. Dengan terpaksa, kadang kami marah untuk perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik, kurang sopan, malas, dan sebagainya. Semoga kemarahan itu bisa mengingatkanmu akan kesalahanmu dan kauperbaiki.Makin besar dirimu, makin kikis harapan-harapan itu.Wajah riang gembira yang selalu engkau pancarkan, berganti dengan wajah cemberut, penuh kesal dan amarah.Bola mata indah berbinar itu, sekarang tajam mengiris, menantang penuh perlawanan. Kata-kata ayah dan ibu seperti angin berlalu, tidak engkau acuhkan.Apalagi kalau sampai ada permintaanmu yang tidak dikabulkan. Engkau marah tak mau bicara tnpa alasan apapun.Kebanggaan akan buah hati sibiran tulang tak kunjung datang. Malah yang datang surat peringatan dan surat panggilan dari sekolah berkenaan dengan ulahmu. Alangkah malu ibu pergi ke sekolah menemui gurumu.Berat, sangat berat terasa langkah-langkah kaki ini. Alangkah letih mengasuh dan membimbingmu, alangkah perih hati oleh pembangkangan, dan alangkah malu  ayah, ibu oleh ulahmu yang tidak terpuji. Hanya Allah yang Maha tahu, hanya kepada Allah seluruh harapan digantungkan.Baiklah Nak. Mungkin dirimu senang jika ayah dan ibu mengakui kesalahan-kesalahan yang kami lakukan.Ø  Ibu terlalu nyinyir, cerewet, dan sebagainya
Ø  Ibu marah jika engkau salah, tapi diam saja jika engkau benar atau melakukan kebaikan.
Ø  Ayah, Ibu kurang perhatian kepadamu, sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang tiada habis-habisnya.
Ø  Ayah/ibu kadang merendahkan dirimu dengan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain yang menurut kami pantas ditiru.
Ø  Ayah dan ibu lebih mendahulukan kemarahan daripada kelembutan dan kasih sayang dalam banyak hal dalam menghadapimu.
Ø  Ayah dan ibu belum mampu memberi teladan dalam berbuat kebaikan.
 Silakan engkau tambah lagi daftar kesalahan ini sebanyak-banyaknya agar dirimu senang.Asal dirimu bahagia, ayah dan ibu rela walau harus menyerahkan nyawa. Biarlah kami sakit asal engkau sehat; biarlah kami kelaparan asal engkau kenyang; biarlah kami kedinginan asal  dirimu berpakaian.Sungguh, ayah ibu ingin punya anak yang solehah. Yang rajin solat, mengaji. rajin belajar menuntut ilmu. Taat pada orang tua. Kami harap jika dirimu telah tua nanti, kamu akan sayang, merawat, dan memperhatikan anak anakmu.
Selagi ayah dan ibu mampu, dan itu baik bagimu, semua permintaanmu akan ayah ibu kabulkan. Semua salah dan dosamu pada ayah dan ibu kemarin, sekarang, dan esok sudah kami maafkan. Semoga engkau sukses dalam menjalani kehidupan yang akan datang. Bahagialah hidupmu hingga akhirat kelak.Ya Allah, sayangi anak-anak kami.Tuntunlah langkah-langkah mereka.Teguhkan mereka dalam menghadapi godaan fitnah dunia yang menyesatkan dan menjerumuskan.Jadikan anak-anak kami anak-anak yang solehah, ya Allah.Basahkan lidah mereka dengan doa-doa kebaikan untuk ayah dan ibunya.Kumpulkan kami di jannatun firdaus-Mu  kelak.Amiin. Yarobbal alamin.

MAKALAH ETIKA BISNIS CSR (taggung jawab sosial perusahaan)

BAB I
PNEDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Bagi dunia Internasional maupun Nasional, bisnis merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari. Tidak jenuh para pebisnis memajukan dan memperluas usahanya dalam rangka mencari keuntungan semaksimal mungkin. Mulai dari Negara adidaya hingga negara berkembang melakukan bisnis sebagai mata pencaharian mereka. Begitu pula dengan Indonesia yang tidak mau kalah bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Di Indonesia, perkembangan bisnis maju pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi. Mulai dari bisnis secara tradisional maupun bisnis secara on-line. Bahkan pangsa pasar bisnis on-line lebih luas dan tentunya dapat memperoleh keuntungan yang maksimal walaupun tidak sedikit pula orang yang meragukan kualitas produk yang ditawarkan secara on-line. Namun, diantara bisnis-bisnis yang menghasilkan keuntungan, ternyata masih banyak para pebisnis yang mengacuhkan etika bisnis yang baik, seperti misalnya tidak memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual.  Sejatinya, etika bisnis harus tertanam dalam jiwa para pebisnis, karena dengan etika bisnis yang baik tidak hanya keuntungan saja yang didapatkan namun kepuasan dan keloyalitasan konsumenpun akan didapatkan pula. Untuk itu, para pebisnis harus mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pebisnis.
Dalam makalah  ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai etika bisnis dan tanggung jawab social perusahaan yang seharusnya dilakukan oleh para pebisnis atau pengusaha.

1.2.      Ruang Lingkup Penulisan

1.2.1.            Pengertian Etika Bisnis dan Corporate Social Responsibility
1.2.2.            Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis
1.2.3.            Prinsip dalam Etika Bisnis
1.2.4.            Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
1.2.5.            Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1.2.6.            Dinamika dalam Tanggung jawab social Perusahaan (CSR)
1.2.7.            Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1.3.      Tujuan Penulisan
1.3.1.            Pengertian Etika Bisnis dan Corporate Social Responsibility
1.3.2.            Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis
1.3.3.            Prinsip dalam Etika Bisnis
1.3.4.            Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
1.3.5.            Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1.3.6.            Dinamika dalam Tanggung jawab social Perusahaan (CSR)
1.3.7.            Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan






  
BAB II
PEMBAHASAN


2.1.      Pengertian Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial 
Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hokum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
v  Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
v  Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
v  Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. CSR berhubungan erat denganpembangunan berkelanjutan, di mana suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh, melainkan juga harus melihat dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan  dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminanketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harusmelakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Ditengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia,pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty).Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus,dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintahmemfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnisyang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapatmengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompoklain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkanproses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa mendatang. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan semua pihak , konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung.


2.2.      Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh .
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis diantaranya:
a.       Para pengusaha dan  mitra usaha
b.      Perusahaan pemasok bahan baku
c.       Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
d.      Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
e.       Bank penyandang dana perusahaan
f.       Investor penanam  modal
g.      Masyarakat umum yanag dilayani
h.      Pelanggan yang membeli produk

2.3.       Prinsip dalam Etika Bisnis
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1.      Prinsip Otonomi
Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
2.      Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).
3.      Prinsip Keadilan
Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
4.      Prinsip Saling Menguntungkan
Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
5.      Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.
Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1.      Pengendalian diri
2.      Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3.      Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4.      Menciptakan persaingan yang sehat
5.      Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6.       Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7.      Mampu menyatakan yang benar itu benar
8.      Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9.      Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10.   kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11.  Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif baik lingkup makro ataupun mikro.
1.      Perspektif Makro
Pertumbuhan suatu negara tergantung pada efektivitas dan efisiensi sistem pasar dalam mengalokasikan barang dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan supaya sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien adalah:
a.          Adanya hak memiliki dan mengelola properti swasta
b.         Adanya kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
c.          Adanya ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa
Jika salah satu subsistem dalam sistem pasar ini melakukan perilaku yang tidak etis, maka hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan mengambat pertumbuhan sistem secara makro.
2.      Perspektif Mikro
Dalam lingkup mikro perilaku etis identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam lingkup mikro terdapat rantai relasi dimana pemasok (supplier), perusahaan, konsumen, karyawan saling berhubungan dalam kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi. Tiap mata rantai di dalam relasi harus selalu menjaga etika sehingga kepercayaan yang mendasari hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik.

2.4.      Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penggunaan istilah Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek tanggung jawab sosial perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan nasional tentang CSR .
Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat ini menjadi salah satu bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. CSR kini banyak diterapkan baik oleh perusahaan multi-nasional maupun perusahaan nasional atau lokal. CSR adalah tentang nilai dan standar yang berkaitan dengan beroperasinya sebuah perusahaan dalam suatu masyarakat. CSR diartikan sebagai komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka mmewujudkan pembangunan berkelanjutan.
CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate culture); dan etika yang dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata. Prisnsip-prinsip atau azas yang berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan regulasi pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.
Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan atau bertindak etis bila:
v  Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standar yang diterima dan berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.
v  Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang terkait.
v  Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan tersebut mungkin diterima dengan alasan etis.
Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan sebanyak mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumberdaya manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan (finance) tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan , karena seringkali berhadapan dengan konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin jauh dari prinsip pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

2.5.      Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menurut zimmerer ada beberapa pertanggungjwaban perusahaan, yaitu:
1.      Tanggung jawab terhadap lingkungan.
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan.
2.      Tanggung jawab terhadap karyawan
Menurut zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara:
1.      Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan
2.      Meminta Masukan kepada karyawan
3.      Memberi kepercayaan kepada karyawan
4.      Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan biak
5.      Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan
6.      Tanggung jawab terhadap pelanggan.
Tanggung jawab terhadap pelanggan ada dua kategori:
v  Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
v  Memberikan harga barang dan jasa yang adil dan wajar
3.      Tanggung Jawab terhadap investor
Tanggung Jawab terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba
4.      Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Perusahaan harus ber Tanggung jawab terhadap Masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap mayararakat sekitarnya

2.6.      Dinamika dalam Tanggung Jawab Social Perusahaan (CSR)
Menurut George Pohle dan Jeff Hittner dari IBM, terdapat tiga dinamika yang harus dipahami oleh perusahaan dalam keterlibatannya dengan CSR:
1.      Information – From Visibility to Transparency
Supaya terjalin hubungan yang lebih baik dengan konsumen maupun stakeholder, maka perusahaan harus mengadopsi teknologi maupun praktek bisnis yang memungkinkan para stakeholder untuk memperoleh informasi kapanpun dan dimanapun mereka berada, Misalnya, perusahaan perusahaan infrastruktur memungkinkan pelanggan untuk berpindah sumber energi berdasarkan ketersediaan sumber yang paling ramah lingkungan secara real time. Atau telepon seluler yang dapat men-scan bar code produk supaya memunculkan informasi yang diinginkan pengguna, mulai dari bahan-bahan hingga energi yang digunakan untuk membuatnya.
Jika sebelumnya transparansi dan akuntabilitas memang jarang diimplementasikan di masa lalu, namun kini menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan yang terlibat dengan banyak pihak. Ini bukan hanya masalah menyediakan informasi lebih banyak, melainkan informasi yang bernar. Perusahaan yang memberikan informasi relevan akan memenangkan kepercayaan dari konsumen, sehingga tercipta platform pertumbuhan yang kuat.
2.      Impact on Business – From Cost t Growth
Perusahaan memandang CSR sebagai biaya izin untuk berbisnis di pasaran. Karena jika mereka gagal memenuhi regulasi lokal maupun global, maka reputasi merek ataupun perusahaan jadi taruhannya. Namun, kini perusahaan mulai memandang CSR sebagai sarana dalam menemukan ide produk baru, diferensiasi, menekan biaya, mempercepat entry pasar, dan menempatkan mereka dalam posisi yang lebih baik dalam talent wars.
CEMEX misalnya, menyediakan diskon bagi pelanggan dengan pendapatan rendah dan membolehkan mereka untuk membayar material secara mingguan. Ini memungkinkan pelanggan untuk mengakses material berkualitas tinggi dengan harga sekitar 2/3nya saja. Nyatanya, in i justru memperluas pasar dan mendorong penjualan CEMEX. Segmen ini tumbuh 250% per tahunnya.
Perusahaan juga memandang bahwa inisiatif CSR dapat mengurangi struktur biaya secara keseluruhan ataupun meningkatkan produktivitas. Canadian pulp and paper, misalnya, berhasil mengurangi emisinya sebanyak 70% dan energi sebanyak 21% sejak 1990. Pada 2005 dan 2006, perusahaan berhasil menghemat sebanyak $4.4 juta untuk pengurangan konsumsi bahan bakar sebesar 2%.
3.      Relationships – From Containment To Engagement
Salah satu cara untuk memenuhi ekspektasi stakeholder adalah dengan menjalin hubungan secara kontinu. Misalnya, sebuah bisnis global yang berusaha untuk memonitor kondisi kerja dan standar lingkungan melalui supply chain di Asia Tenggara. Kemudian pada saat yang sama, NGO juga berfokus pada meningkatkan HAM dan memastikan bahwa bisnis mematuhi standar lingkungan masyarakat. Meskipun perusahaan dan NGO kadang menjadi oposisi, namun sesungguhnya melalui kolaborasi mereka sama-sama bisa mencapai tujuannya. Bisnis dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki NGO untuk memonitor, mengedukasi, serta meningkatkan operasi dari supplier. Sehingga perusahaan dapat menekan biaya yang seharusnya terjadi. Sementara itu, NGO juga mengambil manfaat karena mereka memperoleh akses serta memperoleh hasil lebih mudah.
Misalnya, Marks & Spencer, setelah serangkaian skandal makanan di Inggris yang membuat konsumen skeptis, mereka meluncurkan kampanye “Behind The Label” yang memberikan edukasi kepada 16 juta pelanggan mengenai semua yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan isu lingkungan dan sosial. M&S juga bekerjasama dengan NGO Oxfam untuk mengembangkan program dimana pelanggan bisa mendonasikan pakaiannya ke toko amal Oxfam serta memperoleh diskon untuk membeli pakaian baru di M&S. Mereka juga bekerjasama dengan para supplier untuk meningkatkan transparansi, dimana daging yang digunakan bisa dilacak langsung kepada sapi mana yang digunakan. Begitu pula dengan pakaian. Hasilnya, M&S berhasil memperbarui mereknya lagi, dengan pendapatan menguat 10% dan laba naik 22% pada 2006 hingga 2007.

2.7.            Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial adalah:
1.      Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari steakholder
2.      Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.
3.      Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4.      Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5.      Tanggung  jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi perusahaan
6.      Kerangka kerja yang kokoh memandu  manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
7.      Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi
8.      Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat menambah uang dalam bisnis mereka
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
v  Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
v  Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
v  Melindungi prinsip kebebasan berniaga
v  Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
1.      Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2.      Memperkuat sistem pengawasan
3.      Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus


BAB III
PENUTUP
3.1.      KESIMPULAN
Etika bisnis suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau berusaha. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial adalah:
1.      Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari steakholder
2.      Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.
3.      Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4.      Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5.      Tanggung  jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi perusahaan
6.      Kerangka kerja yang kokoh memandu  manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
7.      Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi
8.      Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat menambah uang dalam bisnis mereka.
Selain etika, yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab perusahaan, yaitu kepada lingkungan, karyawan, pelanggan, investor dan masyarakat sekitarnya, Sehingga akan terbentuk suatu hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain

3.2.      SARAN
Dengan ini penulis meminta kritik dan sarannya yang bisa  membangun buat penulis sehingga penulis bisa membuat tulisan yang lebih baik.
Penulis juga minta maaf apabila ada penulisan yang  salah dan tidak dimengerti, karena penulis masih dalam tahap pembelajaran




DAFTAR PUSTAKA